Rabu, 16 Januari 2013

Kenapa Wanita Lebih Sulit Diet daripada Pria? Ini Jawabannya

Wanita kadang merasa lebih susah menurunkan berat badan dibandingkan pria. Ternyata, itu bukanlah sekedar perasaan. Ada faktor ilmiah yang menyebabkan wanita lebih sulit untuk membakar lemak tubuh dibandingkan pria.

Inilah alasan wanita sulit menurunkan berat badan.

1. Wanita memiliki lebih banyak lemak dibandingkan otot
 Jaringan otot bersifat lebih aktif daripada jaringan lemak. Kalori yang tersimpan dalam otot lebih mudah dibakar. Pria yang memiliki jumlah otot lebih banyak dibandingkan wanita lebih mudah untuk menurunkan berat badan.
Jumlah lemak yang ada pada tubuh perempuan hampir mencapai dua kali lipat dibanding pria. Sebagai calon ibu, lemak ini penting diperlukan untuk membantu ketika hamil dan menyusui.

2. Distribusi lemak
Distribusi lemak juga berbeda. Wanita lebih banyak memiliki lemak di bagian bawah tubuh. Sementara itu, pria di tubuh bagian atas.

Ada perbedaan sifat lemak  tergantung dari letaknya di dalam tubuh. Lemak bagian atas lebih cepat terbakar dibandingkan lemak tubuh bagian bawah. Hal ini bisa diuji pada wanita yang sedang diet. Penurunan berat badan cenderung diamati dari pengukuran tubuh bagian atas yang lebih mudah mengecil.

3. Wanita memiliki bentuk tubuh lebih kecil dari pria 
Ukuran tubuh yang lebih besar membuat pria lebih mudah kehilangan panas tubuh. Hilangnya panas tubuh dapat meningkatkan metabolisme. Sehingga, hal tersebut mudah menurunkan berat badan.

4. Hormon tubuh 
Secara alami, hormon pria membantu menurunkan berat badan. Testosteron dan hormon pertumbuhan dapat meningkatkan tingkat metabolisme. Hormon itu bisa meningkatkan massa otot tubuh. Karena pria menghasilkan lebih banyak testosteron  dibandingkan perempuan, mereka cenderung membakar lemak lebih banyak daripada wanita.
Selama kehamilan dan siklus menstruasi, sel-sel lemak dalam tubuh wanita mempertahankan jumlah air akibat perubahan hormonal. Adanya kandungan air dalam lemak membuat sel-sel lemak memperbesar. Alhasil, adanya air menyebabkan metabolisme lemak menjadi sulit dilakukan oleh wanita.
Hormon progesteron yang diproduksi oleh perempuan juga memicu rasa lapar. Tak hanya itu, progesteron membuat wanita merasa mengantuk dan kurang berolahraga. Sehingga, hal tersebut semakin memicu kenaikan berat badan.

5. Faktor kehamilan 
Sel-sel lemak berkembang biak dan berkembang selama kehamilan. Setelah kehamilan, sel-sel lemak masih ada dalam tubuh. Setiap kali tubuh makan makanan yang berlebih, sel-sel lemak akan semakin luas dan membuat berat badan bertambah.
sumber: republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar